

Berita Terkait
"Perkembangannya sekarang belum ada menemukan tersangka. Saya tidak tahu kenapa, padahal sudah reka ulang, beberapa saksi perawat, dokter dan saya sudah memberi keterangan," kata Fadli kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Fadhlan Khairy Al-Faiq yang baru berusia 5 hari merupakan anak pasangan Muhammad Fadli (31) dan Rafikah (28), warga Jalan Parinring Dalam I Nomor 4, Perumnas Antang, Manggala, Makassar. Kedua bayi itu lahir di RSIB Bunda di Jalan Pengayoman Blok F9 nomor 25, Panakkukang, Makassar.
Sebenarnya Rafika melahirkan bayi kembar laki-laki yang diberi nama Fadhlan Khairy Al-Faiq dan Fayyadh Zafram Al Faiq. Keduanya lahir secara normal tapi prematur karena tujuh bulan sudah lahir. Karena itu keduanya membutuhkan bantuan inkubator.
Setelah dua hari dua malam dirawat di inkubator, kondisi Fadhlan Khairy justru kian memburuk. Badanya menguning dan kadang membiru. Napasnya juga bermasalah hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIB) Cathernia Booth di Jalan Arif Rate, Makassar.
Di RS Cathernia Booth terkuak, saat diperiksa ternyata punggung Fadhlan Khairy Al-Faiq melepuh. Penyebabnya diduga karena kepanasan saat di dalam inkubator RSIB Bunda, hingga akhirnya meninggal. Sementara saudara kembarnya Fayyadh Zafram Al Faiq masih hidup.
Menurut Fadli, sampai sekarang istrinya masih trauma dengan kasus itu. Maka dari itu dia bertekad terus mengawal kasus kematian salah satu putranya tersebut. Perwakilan RSIB Bunda, kata dia, sebenarnya sudah bersilaturahmi dan menyampaikan permintaan maaf kepadanya.
"Saya beri masukan dan kritik. Saya bilang, saya terima untuk silaturahmi. Mereka juga meminta maaf, saya terima. Tapi mengenai proses hukumnya, saya tegaskan tetap terus berjalan, sampai ada yang menjadi tersangka," terang Fadli.
Menurut Fadli, kasus ini juga sudah ditangani oleh Polrestabes Makassar dengan membentuk tim investigasi. Ombudsman juga sudah memanggilnya untuk meminta keterangan, termasuk perawat-perawat di RSIB Bunda. "Tapi saya tidak tahu kok belum ada yang jadi tersangka," ujarnya.
"Harapan terbesar saya, mudah-mudahan ini kasus bisa diusut tuntas sehingga tidak ada kejadian terulang pada bayi-bayi berikutnya. Jadi pelajaran bagi rumah sakit, perawat dan dokter," kata Fadli menegaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar