Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 30 Maret 2015

LAPK: Kasus Malpraktek Bikin Masyarakat Khawatir Berobat di Indonesia

Thursday, 26 March 2015 12:20 WIB
fokusmedan : Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) menilai, tewasnya seorang pasien, Maruli Silalahi (33), setelah menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Mitra Sejati yang diduga akibat malpraktek, membuat masyarakat semakin khawatir berobat dengan dokter Indonesia.
"Masyarakat semakin khawatir berobat dengan dokter di negara ini. Hal inilah membuat masyarakat akan berobat ke beberapa klinik yang semakin hari semakin banyak bahkan masyarakat akan berobat ke tempat-tempat alternatif," ujar Direktur LAPK Farid Wajdi. saat dihubungi fokusmedan.com, Kamis siang.
Bukan itu saja, kurangnya kepercayaan pasien untuk berobat dengan dokter, membuat masyarakat pun melakukan berobat keluar negeri.
"Kita lihat saja, pelayanan di luar negeri sangat memuaskan. Pasien dijemput dari bandara bahkan diberi tempat tinggal," katanya lagi.
Dia pun menekankan, pihak kedokteran harus bisa melayani pasien berdasarkan moral. Dengan ditemukannya dugaan malpraktik yang terjadi di RS Mitra Sejati ini, kata dia, kasus ini semestinya bisa disampaikan kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI).
"Seharusnya kasus ini sampai kepada MKDKI, karena lembaga ini yang menentukan ada tidaknya kesalahan dokter. Biar lembaga ini yang memproses terlebih dahulu. Bila memang ditemukan delik pidana kode etik kedokteran baru diproses hukum," jelas Dosen Hukum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini.
Namun, lanjutnya, hal seperti ini sulit didapatkan pasien atau masyarakat karena masyarakat jarang mendapatkan keadilan.
Sementara pihak Sat Reskrim Polresta Medan tampaknya belum mengambil tindakan serius atas penyelidikan kasus dugaan malpraktek yang menelan korban.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram yang ditanya soal kasus Maruli Silalahi (33) yang tewas usai menjalani operasi usus buntu di RS Mitra Sejati, mengatakan, pihaknya masih menunggu pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan untuk dimintai keterangan sebagai saksi ahli kasus ini.
“Kita masih menunggu IDI, belum ada perkembangan, kan saya bilang masih lama bisa sebulan,” kata Bram.
Sementara, Ketua IDI Medan Ramlan Sitompul yang dikonfirmasi wartawan terkait kasus ini belum memberikan keterangan.(rio)
Foto dari fokusmedan.com/ilustrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar