Gresik – redaksi.co.id, Rumah
sakit ibu dan anak Nyi Ajeng Pinatih Gresik, tempat oknum dokter yang
melakukan mal praktek terhadap Mohammad Gathfan Habibi, putra Pitono,
warga Sumber desa Kembangan , Kebomas gresik, pada awal Januari lalu
ternyata tidak memiliki izin praktek. Meski demikian, Rumah sakit ini
tetap menerima dan melayani pasien setiap harinya.
Di
saat masyarakat sangat butuh pelayanan kesehatan yang baik, ternyata
masih ada rumah sakit yang berani beroperasi tanpa dilengkapi izin,
sehingga berdampak sangat fatal.Seperti yang dialami oleh
Mohammad Gathfan Habibi, anak umur lima tahun, yang kini masih koma di
ruang ICU RSUD Ibnu Sina Bunder. Habibi diduga korban mal praktek yang
dilakukan oleh dokter Yanuar Sham yang bertugas di rumah sakit Nyi
Ageng Pinatih Gresik.
dokter Sugeng Widodo, kepala dinas kesehatan kabupaten Gresik, menjelaskan bahwa rumah sakit ibu dan anak Nyi Ageng Pinatih tidak memiliki izin operasi, sejak beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya rumah sakit tersebut, hanya memiliki izin operasional untuk menangani, masalah ibu hamil dan anak, seperti operasi bedah caesar, bukan untuk operasi bedah lainnya.
Sejak awal beberapa bulan yang lalu izin operasional juga sudah mati alias bodong, saat melakukan penangangan terhadap Habib.
Meski tidak memiliki izin, rumah sakit ini setiap harinya tetap nekat memberikan pelayanan medis kepada para pasien. Sampai berita ini di turunkan hari ini pihak rumah sakit Nyi Ajeng Pinatih belum mau memberikan penjelasan terkait hal ini.
Kasus mal praktek ini terjadi karena Menurut orang tua korban saat itu anaknya dipaksa untuk operasi di rumah sakit Nyi Ajeng Pinatih oleh sang dokter, yaitu operasi karena ada benjolan sedikit di bagian tubuh korban. orang tua korban sudah menolak namun tetap dipaksa dokter.
Usai dioperasi tubuh habibi saat itu membiru. Oleh orang tuanya, ia langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Bunder dan sudah dalam keadaan koma selama 45 hari ini.(fer)
(fer)
dokter Sugeng Widodo, kepala dinas kesehatan kabupaten Gresik, menjelaskan bahwa rumah sakit ibu dan anak Nyi Ageng Pinatih tidak memiliki izin operasi, sejak beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya rumah sakit tersebut, hanya memiliki izin operasional untuk menangani, masalah ibu hamil dan anak, seperti operasi bedah caesar, bukan untuk operasi bedah lainnya.
Sejak awal beberapa bulan yang lalu izin operasional juga sudah mati alias bodong, saat melakukan penangangan terhadap Habib.
Meski tidak memiliki izin, rumah sakit ini setiap harinya tetap nekat memberikan pelayanan medis kepada para pasien. Sampai berita ini di turunkan hari ini pihak rumah sakit Nyi Ajeng Pinatih belum mau memberikan penjelasan terkait hal ini.
Kasus mal praktek ini terjadi karena Menurut orang tua korban saat itu anaknya dipaksa untuk operasi di rumah sakit Nyi Ajeng Pinatih oleh sang dokter, yaitu operasi karena ada benjolan sedikit di bagian tubuh korban. orang tua korban sudah menolak namun tetap dipaksa dokter.
Usai dioperasi tubuh habibi saat itu membiru. Oleh orang tuanya, ia langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Bunder dan sudah dalam keadaan koma selama 45 hari ini.(fer)
(fer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar